Tutorial Cara Membuat Aplikasi Simple Augmented Reality (AR) di Android
Menggunakan Unity dan Vuforia
By
the way, skripsi saya juga bertemakan AR, judulnya aplikasinya tuh
“Learn Shalat”. Aplikasi tersebut menampilkan manfaat-manfaat dari
gerakan shalat bagi kesehatan tubuh manusia. Untuk menggambarkan gerakan
shalat dan agar konten aplikasi tersebut menarik, model 3D pun dibuat
beranimasi yang kemudian dibuat AR scenenya dengan Unity3D. Berikut
gambar-gambar dari aplikasi tersebut :
|
Gambar 1. Gerakan Shalat Pada Aplikasi |
|
Gambar 2. Informasi Kesehatan Yang Ditampilkan |
Oke
langsung aja, kita belajar bareng gimana sih cara membuat AR scene
dengan objek beranimasi. Tapi sebelum mulai belajar pembuatan AR scene
seperti pada skripsi saya tersebut, kita pertama-tama belajar cara
dasarnya dulu yah :p.
Pertama-tama,
siapin dulu objek 3D yang udah beranimasi. Kita bisa buat objek 3D
tersebut dengan Blender, 3DsMax ataupun tools lainnya. Setelah selesai,
objek 3D tersebut kita export kedalam bentuk format *fbx.
Kenapa sih mesti format *fbx, karena itu tuh adalah ekstensi yang dapat
diproses Unity3D untuk objek 3D beranimasi. Di sini saya menggunakan
model kijang dengan animasi loncat-loncat (*inget lagu joshua kan? Hehe
). Kalian bisa menggunakan model ini sebagai contoh ataupun dengan model
buatan kalian masing-masing. Ini nih kijang yang akan digunakan :
|
Gambar 3. Kijang Yang Akan Digunakan |
Selanjutnya,
buka Unity3D kemudian kita bikin projek baru untuk belajar AR kali ini.
Pilih File > New Project lalu beri nama projek kita tersebut.
Kemudian, langkah selanjutnya adalah menentukan platform yang akan
digunakan. Pada projek ini, kita akan menjalankan AR scene yang akan
dibuat pada Android mobile phone. Caranya pilih File > Build Settings
> Android lalu Switch Platform. Selain itu, kita juga harus mengatur
settingan pada menu Player Settings > Other Settings. Disana kita
dapat memberikan nama Bundle Indentifier dan mengatur Minimimal API
Level untuk aplikasi ini. Kemudian, close window Build Settings-nya.
|
Gambar 4. Form Pembuatan Project |
|
Gambar 5. Form Build Settings |
|
Gambar 6. Pengaturan Pada Bundle Identifier & Minimum API |
Sebenernya cara settingan seperti diatas dan pengimportan model 3D telah dijelaskan pada tutorial sebelumnya.
Untuk mempersingkat waktu, saya tidak menjelaskan cara pengimportan
model 3D kembali. Walaupun kali ini model 3D yang digunakan beranimasi,
overall cara pengimportannya sama kok namun ada sedikit penyesuaian.
Berikut adalah gambar penyesuaian yang dilakukan untuk model 3D yang
beranimasi :
|
Gambar 7. Pengaturan Scale Factor Model 3D |
Pada gameObject "kijangLoncatUV", buka tab Model, lalu ubahlah ukuran scale factor dari gameObject ini. Kita perlu merubah scale factor
ini agar pada saat gameObject ini kita resize/ scale di scene nanti,
gameObject ini dapat bertambah besar/ kecil dengan proporsional (sesuai
dengan scale factor-nya). Setelah itu, apply pengaturan terhadap model ini. Silahkan perhatikan pengaturan pada gambar 7 dibawah.
|
Gambar 8. Pengaturan Animation Model 3D |
Selanjutnya, pada tab Animations, sebenernya kita ngga harus sih me-rename nama clip animasi yang udah ada. Oiya, biasanya nama clip animasi awalnya itu bernama "Default_Take".
Tapi biar lebih mudah diingat, kita kasih aja nama clip animasi ini
dengan "loncat". Setelah itu, bila kita ingin model tersebut selalu
mengulang gerakan animasinya, kita dapat men-ceklist pada pilihan Loop Pose. Disini kita men-ceklist pilihan loop pose agar nantinya kijang dapat terus mengulang animasinya (loncat-loncat terus). Setelah itu apply. Silahkan perhatikan gambar 8 diatas.
Kemudian, kita memerlukan animator controller untuk mengatur jalannya animasi yang akan diputar. Pada animator controller
ini, kita dapat mengatur animasi-animasi apa saja yang akan dimainkan,
pada kondisi apa saja animasi dimainkan, dan lain sebagainya. Setelah
dilakukan pengaturan animasi pada animator controller ini,
biasanya dilakukan peng-codingan untuk menjalankan animator ini. Untuk
saat ini, kita tidak perlu melakukan peng-codingan dulu karena animasi
yang akan kita putar hanya satu saja. Insya Allah, pada tutorial
selanjutnya kita akan membahas lebih banyak mengenai hal ini.
Untuk membuat animator controller, caranya klik kanan pada tab project (kolom kanan pada gambar 9) lalu create > Animator Controller,
beri nama "KijangController" (pemberian nama dapat diabaikan yah,
artinya beri nama sesuka kalian hehe), dan double klik KijangController
tersebut. Selanjutnya, kita masukkan animasi loncat yang akan kita
mainkan pada KijangController, caranya dengan drag-drop animasi loncat pada gameObject kijangLoncatUV ke arah KijangController sehingga muncul state loncat yang berwarna orange. Warna orange pada
state maksudnya adalah default state animasi yang dimainkan. Jadi state
default animasinya adalah loncat. Ini yang menyebabkan kijang akan
langsung memainkan animasi loncat. Oleh karena itu kita belum perlu
melakukan peng-codingan karena state default ini akan secara otomatis
memainkan animasi loncat tersebut. Silahkan perhatikan gambar 9 berikut.
|
Gambar 9. Peletakan Animasi Loncat pada Kijang Controller |
Tahap terakhir adalah pemberian animator controller yang telah kita buat. Dengan begini model kijang dapat melakukan animasi yang terdapat pada animator controller tersebut. Silahkan lihat gambar 10 berikut.
|
Gambar 10. Pemberian Animator Controller pada Model |
Setelah
scene ini disave, kalian bisa mencoba apakah kita berhasil membuat
kijang tersebut bergerak loncat atau tidak dengan menekan tombol play pada Unity sebelum me-launch scene
ini kedalam bentuk aplikasi Android. Alhamdulillah berhasil bergerak
loncat nih punya saya yeay hehe :). Setelah berhasil bergerak, kalian
bisa meneruskan me-launch scene ini ke bentuk aplikasi dan di test pada handphone kalian masing-masing. Kalo lupa, silahkan dilihat caranya pada tutorial sebelumnya.
|
Gambar 11. Kijang Berhasil Loncat |
0 komentar:
Posting Komentar